KEDAMEAN | NUGres – Semangat kolaborasi antar badan otonom Nahdlatul Ulama kembali menguat di Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Hal itu terwujud dalam gelaran Apel Kolaborasi dua pilar pemuda-pemudi NU, yakni Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fatayat NU.
Momentum menyatukan langkah, meneguhkan komitmen untuk terus maju bersama dalam bingkai persatuan dan pengabdian ini dilaksanakan di GOR Balai Desa Tanjung pada Ahad (11/5/2025).
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini tidak semata bersifat seremonial, melainkan menjadi simbol kuatnya sinergi untuk memperkuat nilai-nilai keislaman, menjaga semangat ke-NU-an, serta mendorong pemberdayaan masyarakat dari akar rumput.
Sebanyak 200 kader dari GP Ansor dan Fatayat NU hadir dalam barisan penuh semangat. Kehadiran mereka disaksikan langsung oleh jajaran Muspika Kedamean, MWCNU, eleman Nahdlatul Ulama, tokoh masyarakat, tamu undangan, serta para pembina yang turut memberikan restu dan dukungan moral.
Dalam arahannya, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Gresik, M. Ludfi Khambali menggelorakan semangat kader muda Nahdlatul Ulama.
“Ayo bersama-sama kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa kader GP Ansor dan Fatayat NU adalah kekuatan besar dalam tubuh Nahdlatul Ulama,” ajaknya.

Lebih lanjut, sahabat Ludfi juga mengingatkan pentingnya merawat kekompakan dan loyalitas kader muda terhadap para kiai.
“Selain patuh dan nderek dawuh kiai, kunci kemajuan kita terletak pada kekompakan. Jangan ragu untuk melangkah bersama,” tandasnya.
Apel Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-91 GP Ansor dan Harlah ke-75 Fatayat NU yang diperingati setiap tanggal 24 April.
Ketua PAC GP Ansor Kedamean, Saiful Amri, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat kebersamaan dan kepedulian bersama.
“Karena harlah kami bertepatan, maka kami bersama sahabat-sahabat Fatayat bersepakat untuk merayakannya secara kolaboratif. Tujuannya sederhana: menguatkan rasa kebersamaan,” ungkapnya.
Apel Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju sinergi yang lebih besar antar badan otonom NU di berbagai tingkatan. Sebab, dalam tubuh Nahdlatul Ulama, kekuatan generasi muda bukanlah sekadar pelengkap, tetapi merupakan penentu arah gerak organisasi di masa mendatang.
Penulis: Zuhdi Yazid
Editor: Chidir Amirullah