Lailatul Ijtima’ di Banyutengah Gresik, dari Peringatan Harlah 101 NU, Isra’ Mi’raj 1445 H hingga Santunan Anak Yatim

Redaksi NUGres Redaksi NUGres
3 Min Read
Lailatul Ijtima' Ranting Nahdlatul Ulama Banyutengah sekaligus peringatan Hari Lahir ke-101 NU, Isra' Mi'raj 1445 Hijriah, hingga pemberian santunan anak yatim, Kamis (8/2/2024) malam. Foto: dok PRNU Banyutengah/NUGres

PANCENG |  NUGres – Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad 1445 Hijriah, sejumlah pengurus dan warga NU beserta seluruh Badan otonom (Banom) NU Ranting Banyutengah Panceng Gresik melakukan do’a bersama dalam rangkaian kegiatan Lailatul Ijtima’.

Bertempat di Masjid Roudlotul Muttaqin Desa Banyutengah Kecamatan Panceng Gresik pada Kamis (8/2/2024) malam. Kegiatan dimulakan dengan salat Isya berjamaah, salat gaib, istigasah, pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Rais Syuriyah Ranting NU Panceng, H. Abdur Rohim.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al Qur’an oleh Ustadz Hasanuddin, dilanjut pembacaan selawat nabi oleh albanjari kolaborasi mahasiswa Unkafa Gresik dan Insud Lamongan.

Ketua Pengurus Rantung Nahdlatul Ulama (PRNU) Isnanto memberikan dan dilanjut dengan Tausiyah oleh Penjabat (Pj) Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik KH Moh Farhan. Sebelum ditutup, santunan kepada sebanyak 52 anak yatim/piatu diberikan dalam majelis tersebut.

Kiai Farhan menyampaikan tentang karakter warga NU itu kalau diajak kumpul gampang, tapi kalau diajak berbaris itu sulit sebab belum bisa diajak berjalan bersama dengan tertib.

“Maka dalam momen Harlah NU ke 101  menguatkan posisi jam’iyah agar semakin kokoh dan bersatu antara jam’iyah dan jama’ah,” tutur ulama kharismatik dari Sidayu Gresik ini.

Pj Rais Syuriyah PCNU Gresik KH Moh Farhan hadir dalam Lailatul Ijtima’ Ranting NU Banyutengah serta mengajak warga NU untuk kompak dalam berjamiyyah. Foto: dok PRNU Banyutengah/NUGres

Selain mengajak Nahdliyin untuk kompak dalam jamiyyah atau organisasi NU, Kiai Farhan juga mewedar tentang Isra’ Mi’raj.

“Peristiwa Isra’ Mi”raj sebagai tonggak sejarah dimulainya peristiwa penting salat lima waktu, maka jadikanlah salat itu sebagai kebutuhan batin yang harus dipenuhi juga seperti kebutuhan jasmani, dan jadilah orang tua yang melakukan bimbingan ibadah salat pada anak sejak usia dini, dan orang tua juga merupakan guru utama dan pertama bagi anak-anaknya terutama ibadah salat,” jelas Kiai Farhan, dalam rangkaian

Usai kegiatan ini, Ketua PRNU Banyutengah Isnanti menyampaikan bahwa tradisi lailatul ijtima’ atau malam pertemuan warga NU ini memang sudah rutin digelar.

“(Kegiatan Lailatul Ijtima’) Sudah mengakar di kalangan Nahdliyin dan berusaha kami istiqomahkan sebagai amaliah ulama dan warga NU,” ujarnya.

Ustadz Isnanto menambahkan, bahwa Lailatul ijtima’ ini sangat penting sekali dengan harapan agar warga NU bisa menguatkan diri dengan memperkokoh paham Ahlussunah waljamaah an-nahdliyah dan ukhuwah islamiyah khususnya di kalangan warga Nahdliyin.

“Setiap pelaksanaan Lailatul ijtima’ di ranting NU Banyutengah selalu kita barengi dengan santunan anak yatim/piatu dan diakhiri makan bareng seluruh jama’ah yang hadir dengan talaman/lengseran ala santri di pondok,” pungkas tokoh yang pernah memimpin GP Ansor Cabang Gresik tersebut.

Penulis: Syafik Hoo
Editor: Chidir Amirullah

Share This Article
Leave a comment