GRESIK | NUGres – Dalam beranjangsana untuk memelihara silaturahmi di momen hari raya Idulfitri, kudapan atau cemilan lazim tersaji di ruang tamu.
Kudapan di ruang tamu ini melengkapi cerita lebaran. Menghangatkan suasana di tengah cengkrama kerabat dan handai tolan.
Sebagian masyarakat kabupaten Gresik berpencaharian sebagai petambak dan nelayan, ruah olahan kuliner nusantara seperti Ikan Bandeng serta hasil petik lautnya.
Selain itu, warga juga mewarisi resep dan kecakapan dalam mengolah hasil tangkapan laut. Salah satunya menjadi kudapan atau cemilan.
Nah, kudapan tidak jarang mewarnai isi toples saat lebaran tiba. Sajian ini menjadi upaya tuan rumah dalam menghormati serta menjamu para tamu yang beranjangsana.
Berikut kudapan dalam toples lebaran yang kerap tersaji hingga menjadi seikat kekhasan masyarakat pesisir Kabupaten Gresik.
• Grinting
Kudapan grinting terbuat dari pelbagai tangkapan laut yang melalui proses dari mulai pemasakan hingga pengeringan.
Grinting dari pusparagam tangkapan laut seperti udang kecil (ebi), kerang simping, juga beberapa jenis kerang lainnya.
Saat grinting dan kacang berteksur renyah ini pecah di mulut penikmatnya, akan didapati sensasi yang tiada bisa digambarkan.
• Kerupuk Blonyo
Sekilas kerupuk Blonyo akan terasa aneh. Warnanya coklat gelap hingga kehitaman, di dalam toples cemilan lebaran.
Hewan laut bernama Blonyo ini juga lazim disebut Teripang. Nah, sebelum menjadi kudapan yang nikmat, renyah, gurih dengan rasanya yang masya Allah.. Blonyo melalui perbagai proses sebelum akhirnya terhimpun di dalam toples.
Pembuatan kerupuk blonyo melalui serangkaian proses yang tidak singkat. Mulai pengirisan, pembersihan dari lumpur, pengolaja resep turun temurun, hingga proses penjemuran dan pengeringan lalu digoreng.