NASIONAL | NUGres – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyampaikan pernyataan sikap serta seruan sebagai respons atas langgengnya kekerasan dan ketidakadilan selama beberapa dekade di Tanah al-Quds.
“Lebih-lebih dengan terjadinya bencana kemanusiaan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza yang meletus baru-baru ini dan masih berlangsung hingga kini,” jelas Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf pada Selasa (31/10/2023) di Kantor PBNU, Jakarta.
Atas tragedi dan krisis kemanusiaan di Gaza akibat eskalasi kekerasan perang hingga sekarang, PBNU menyampaikan penyataan sikap dan seruan sebagai berikut:
Pertama, menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.
Kedua, menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan.
Ketiga, menyerukan konsolidasi di antara komunitas-komunitas agama, terutama para pemegang wewenang keagamaan di semua lingkungan agama di seluruh dunia untuk bersama-sama atas nama kemanusiaan, ketuhanan, moral, dan etika universal melakukan upaya bersama, dengan arah dan strategi yang nyata untuk menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, kekerasan, dan ketidakadilan yang masih merundung kemanusiaan hingga saat ini.
Keempat, menyerukan kepada segenap bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk menegakkan tata dunia yang dibangun di atas landasan kesepakatan-kesepakatan dan hukum internasional dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia, demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan dan masyarakat internasional yang aman, stabil, dan harmonis.
Kelima, mendukung penuh sikap dan langkah pemerintah Republik Indonesia yang telah terus menerus mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan yang ada, serta Nahdlatul Ulama menyediakan diri untuk membantu dengan cara apapun yang mungkin bagi penguatan upaya-upaya pemerintah Republik Indonesia tersebut.
Keenam, menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya warga Nadhlatul Ulama, untuk menyelenggarakan salat ghaib dan doa bersama guna mendoakan para syuhada’ dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, serta melaksanakan Qunut Nazilah sebagai bagian dari upaya memohon pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala agar bencana kemanusiaan ini segera terhenti.
Ketujuh, sebagai bagian dari solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina (termasuk menyisihkan Dana Infaq Jumat mendatang) untuk kemudian dikoordinasikan penyalurannya melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shaqadah Nahdlatul Ulama (Lazisnu).
Sebagai informasi, pernyataan lengkap sikap dan seruan PBNU dalam konferensi pers tersebut dapat disimak kembali dalam siniar Youtube TVNU.