Wadahi Sarjana Nahdlatul Ulama hingga Tingkat Kecamatan, PC ISNU Gresik Kini Mulai Miliki Struktur PAC

Redaksi NUGres Redaksi NUGres
2 Min Read
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Gresik saat menggelar Sarasehan dan Musyawarah Kerja ke-1 di Gedung Nasional Indonesia Kabupaten Gresik pada 5 November 2024 waktu lalu. Foto: dok PC ISNU Gresik/NUGres

GRESIK | NUGres – Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Gresik (PC ISNU Gresik), kini mulai membentuk struktur organisasi hingga tingkat kecamatan.

Informasi yang dihimpun NUGres, struktur kepengurusan ISNU yang berkedudukan di tingkat kecamatan atau yang lebih dikenal dengan PAC (Pimpinan Anak Cabang) mulai terbentuk.

Ketua PC ISNU Gresik, H. Ubaidillah, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa pembentukan PAC-PAC ISNU di sejumlah kecamatan di Kabupaten Gresik ini merupakan upaya PC ISNU Gresik untuk menjalankan amanat organisasi.

“Kepengurusan ISNU itu sampai tingkat Pimpinan Anak Cabang, dan sejauh ini dalam konteks Gresik, PAC-PAC ISNU memang belum terbentuk. Maka kewajiban kami segera membentuknya,” ujarnya kepada media ini, Selasa (26/11/2024).

Dalam beberapa hari ini, H Ubaidillah mengapresiasi para penggerak ISNU di Kabupaten Gresik yang telah berhasil membentuk 5 (lima) PAC. Diantaranya yakni; PAC ISNU Panceng, Dukun, Sidayu, Cerme, dan PAC Gresik.

Setelah wadah ISNU di tingkat kecamatan atau PAC-PAC ISNU Gresik itu terbentuk, ia meyakini nantinya para sarjana Nahdlatul Ulama akan dapat lebih mengoptimalkan perkhidmatan.

“ISNU sebagai wadah cendekia kaum Nahdliyin bisa mengumpulkan dan bisa menjadi tempat bagi para sarjana-sarjana NU di Kabupaten Gresik berkolaborasi mengoptimalkan perkhidmatan kepada NU dan juga masyarakat luas,” harapnya.

Lebih jauh, Ketua PC ISNU Gresik periode 2024 – 2028 ini juga menyampaikan data UNESCO tahun 2022 bila jumlah penduduk lulusan perguruan tinggi (sarjana) sebesar 10,51% dari 275 juta populasi di Indonesia.

“Kata Peter L. Berger; “terlepasnya manusia dari komunitasnya adalah kematian”, maka ISNU sebagai komunitas dimana kesarjanaan kita menemukan ekosistemnya—Maka kita bisa berbincang dalam frame dan sikap berpikir yang sama,” tandas H Ubaidillah, memungkasi.

Editor: Chidir Amirullah

Share This Article
Leave a comment